AYO ... LESTARIKAN KEBUDAYAAN DAN KESENIAN DAERAH SUMATERA BAGIAN SELATAN , SEBAGAI BUKTI KITA MENCINTAI SEJARAH DAN PENINGGALAN NENEK MOYANG KITA .
Lagu Daerah Besemah Sumatera Selatan ''SUKAT MALANG '' Oleh JHON ADRI AGUSTIAN
Guritan Besemah (Seni Tutur / Puisi berirama)oleh Arman Idris
''GURITAN'' SASTRA LISAN KHAS BESEMAH OLEH ARMAN IDRIS
Guritan Besemah memiliki ciri khas yang membedakannya dari sastra lisan lainnya. Salah satu ciri utamanya adalah penggunaan bahasa yang kaya akan metafora, perumpamaan, dan bahasa kiasan. Hal ini membuat Guritan Besemah memiliki daya tarik tersendiri bagi pendengarnya. Selain itu, irama dan pola bacaan yang khas juga menjadi ciri yang membedakan guritan ini dari bentuk-bentuk sastra lisan lainnya.
SEDIH.... BIKIN NANGIS !!! LAGU UMAK JEME KITE | | LAGU DAERAH ...
PANTAUAN (MANTAU BUNTENG )
TARI GADIS TEKUNGKUNG
LAGU NASIB PETANI KAWE - PAGARALAM
NURHIDAYAH. QORI'AH TERBAIK PAGARALAM
DISCIK - - REJUNGAN LAME - GITAR TUNGGAL BATANGHARI SEMBILAN 1978 SUMATERA SELATAN
LAGU DAERAH SUMATERA SELATAN - OI KAKANG TULA
9 TEMBANG LAWAS GITAR TUNGGAL BATANGHARI 9 '' RUSLI EFFENDI '' DAERAH MU...
PERM4INAN TRADISIONAL AN4K INDONESIA ZAMAN DULU SEBELUM ADA GADGET . I...
EMILYA & M ROZI - RINDU DENGAN DESA ( TALANG BENTENG ) - REJUNGAN LAME L...
Surat Al Baqoroh ayat 183 Tentang Puasa Ramadhan / Merindukan Bulan Pu...
CARA MENGUPAS KULIT ARI KACANG TANAH DENGAN CEPAT SECARA TRADISIONAL (...
EMILYA ''SUNGAI JERNIH'' 1978
ADZAN MERDU
PUISI GHUMAH BAGHI
Biarkan bunga-bunga liar bermekaran
Biarkan hutan bersenandung
Langit malam semakin menutupi atap
Besok, lusa, bahkan nanti
Semuanya hanya akan menjadi dongeng
Hal-hal yang Tak Pernah Diceritakan Cucu dan cicitku-
Kuhapus rintik hujan yang membasahi tanganku
Senyumku kian melemah
Aku bersedih Mereka tak tahu lagi
Simbol dan Filsafat Tertulis di balok kayu rumahku
Mungkin ada juga yang bertanya
binatang apakah itu?
Biarlah hilang bersama sejarah
Dan hati nurani yang tidak mampu melakukannya
Biarlah menjadi warisan.
Karya " Alm Mady Lani Seniman Pagaralam
RISMALADEWI - SANG LEGENDARIS BATANGHARI SEMBILAN DARI TANJUNG SAKTI -LAHAT SUMATERA SELATAN
Rismaladewi berasal dari sebuah desa di Kecamatan Tanjung Sakti - Kabupaten Lahat Sumatera Selatan .
Keaneka Ragaman Pakaian Pengantin Adat PALEMBANG - SUMATERA SELATAN - INDONESIA
Keindahan dan Kebesaran Pakaian Pengantin Adat Palembang, Sumatera Selatan
Pakaian pengantin tak hanya sekadar busana, tetapi juga merupakan cermin dari warisan budaya dan tradisi yang kaya. Di Sumatera Selatan, khususnya di kota Palembang, pakaian pengantin memiliki keunikan tersendiri yang mencerminkan keindahan dan keagungan budaya Palembang.
Kaya Akan Makna dan Simbolisme
Pakaian pengantin adat Palembang tidak hanya dipilih karena estetika, tetapi juga sarat dengan makna dan simbolisme yang dalam. Setiap elemen yang terdapat dalam pakaian pengantin memiliki makna tersendiri yang melambangkan harapan, kebahagiaan, dan keberuntungan bagi pasangan pengantin.
Bentuk dan Desain yang Elegan
Salah satu ciri khas pakaian pengantin adat Palembang adalah desain yang sangat elegan dan anggun. Pakaian pengantin ini sering kali terdiri dari beberapa lapisan kain yang dihiasi dengan sulaman emas atau perak yang rumit dan indah. Pemilihan warna yang dominan adalah warna-warna cerah seperti merah, kuning, dan hijau, yang melambangkan kebahagiaan, keberuntungan, dan kesuburan.
Busana Wanita: Kebaya Baju Kurung
Bagi pengantin wanita, busana tradisional yang digunakan adalah kebaya baju kurung yang terbuat dari kain songket Palembang yang mewah. Kebaya ini biasanya dihiasi dengan payet, manik-manik, dan sulaman emas yang mempercantik tampilan pengantin. Selain itu, pengantin wanita juga mengenakan selendang panjang yang disebut dengan 'selendang mayang' yang melambangkan keanggunan dan kemurnian.
Busana Pria: Baju Lelaki
Sementara bagi pengantin pria, busana yang digunakan adalah baju lelaki yang terbuat dari kain songket dengan motif yang khas. Baju lelaki ini biasanya dipadukan dengan sarung yang juga dihiasi dengan sulaman emas atau perak yang serasi dengan busana pengantin wanita. Pengantin pria juga biasanya mengenakan ikat pinggang dan keris sebagai aksesori yang melengkapi busana pengantin mereka.
Aksesoris dan Hiasan Tambahan
Selain busana utama, terdapat pula aksesoris dan hiasan tambahan yang menjadi bagian penting dari pakaian pengantin adat Palembang. Di antaranya adalah mahkota pengantin wanita yang terbuat dari emas atau perak, serta berbagai perhiasan seperti kalung, gelang, dan anting-anting yang melengkapi penampilan pengantin.
Simbol Kebersamaan dan Persatuan
Pakaian pengantin adat Palembang tidak hanya mencerminkan keindahan dan keagungan budaya Palembang, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan persatuan antara dua keluarga yang akan menjadi satu melalui ikatan pernikahan. Dengan mengenakan pakaian pengantin adat Palembang, pasangan pengantin juga menghormati tradisi nenek moyang mereka serta menunjukkan kebanggaan akan identitas budaya mereka.
Kecantikan Tradisional dalam Pakaian Pengantin Adat Palembang, Sumatera Selatan
Pernikahan merupakan salah satu momen yang paling dinanti dalam kehidupan seseorang. Di Indonesia, setiap daerah memiliki keunikan tersendiri dalam upacara pernikahan, termasuk dalam pemilihan pakaian pengantin. Salah satu tradisi yang memukau adalah pakaian pengantin adat Palembang, Sumatera Selatan. Pakaian ini tidak hanya mempesona dengan keanggunannya, tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya yang kaya.
Kaya Akan Simbolisme
Pakaian pengantin adat Palembang tidak sekadar busana indah, tetapi juga mengandung banyak simbolisme. Pada pria, pakaian pengantin terdiri dari "Baju Bodo" yang merupakan baju panjang dengan warna-warna cerah dan kain sarung tradisional yang disebut "Songket". Songket ini sering dihiasi dengan benang emas atau perak yang membentuk motif-motif khas Palembang. Di samping itu, terdapat aksesoris seperti "Siger" yang merupakan mahkota khas Palembang.
Sedangkan pada wanita, busana pengantin Palembang biasanya terdiri dari "Baju Kurung" yang terbuat dari kain brokat dengan hiasan manik-manik dan payet yang memukau. Bagian bawahnya dipasangkan dengan "Kain Selendang" yang panjang dan megah, seringkali dengan warna-warna mencolok. Untuk menambah kemegahan, pengantin wanita biasanya mengenakan perhiasan emas dan "Tanduk Gading" yang menjadi simbol kesuburan.
Keanggunan dalam Detail
Salah satu hal yang membuat pakaian pengantin adat Palembang begitu memikat adalah keanggunan dalam setiap detailnya. Mulai dari bahan yang dipilih dengan cermat hingga hiasan-hiasan yang ditempatkan dengan indah, setiap bagian pakaian ini dirancang untuk memancarkan kemewahan dan keindahan.
Misalnya, songket yang digunakan pada pakaian pria dihiasi dengan benang emas atau perak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk motif-motif geometris atau alam yang indah. Begitu juga dengan baju kurung wanita yang seringkali dihiasi dengan manik-manik dan payet yang ditempatkan dengan presisi, menciptakan pola-pola yang mengagumkan.
Warisan Budaya yang Harus Dijaga
Pakaian pengantin adat Palembang bukan hanya sekadar busana, tetapi juga merupakan warisan budaya yang harus dijaga. Di tengah arus modernisasi, penting untuk terus mempertahankan tradisi ini agar tidak hilang begitu saja. Generasi mendatang perlu diajak untuk menghargai keindahan dan makna di balik setiap pakaian adat ini.
Selain itu, pengrajin lokal yang mahir dalam membuat pakaian adat juga perlu mendapatkan apresiasi yang layak. Dukungan terhadap industri kreatif lokal dapat membantu menjaga keberlangsungan produksi pakaian adat Palembang dan mendorong generasi muda untuk tetap mencintai dan memakai pakaian tradisional ini.
Kesimpulan
Pakaian pengantin adat Palembang, Sumatera Selatan, tidak hanya sekadar busana, tetapi juga merupakan warisan budaya yang kaya akan makna dan simbolisme. Dengan desain yang elegan dan anggun, serta dipenuhi dengan aksesoris dan hiasan yang indah, pakaian pengantin adat Palembang menjadi bagian tak terpisahkan dalam upacara pernikahan yang penuh keindahan dan keanggunan.
UPAYA PELESTARIAN WARISAN KESENIAN GITAR TUNGGAL BATANGHARI SEMBILAN SUMATERA SELATAN
Gitar Tunggal Batanghari Sembilan: Memelihara Warisan Musikal Nusantara
Di tengah kemajuan teknologi dan arus globalisasi, Indonesia tetap memegang teguh warisan budayanya, termasuk dalam bidang musik. Salah satu instrumen musik yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia adalah Gitar Tunggal Batanghari Sembilan, sebuah alat musik tradisional yang memiliki nilai historis dan artistik yang tinggi.
Gitar Tunggal Batanghari Sembilan Sumatera Selatan: Memelihara Warisan Musikal Nusantara
Di antara keberagaman budaya di Indonesia, musik memiliki peran yang sangat penting dalam memperkuat identitas lokal dan mengekspresikan kekayaan budaya suatu daerah. Salah satu instrumen musik yang mencerminkan kekayaan budaya Sumatera Selatan adalah Gitar Tunggal Batanghari Sembilan. Instrumen ini bukan hanya sekadar alat musik, tetapi juga bagian tak terpisahkan dari sejarah dan kehidupan masyarakat di daerah Batanghari Sembilan, Sumatera Selatan. .
Tantangan dan Pelestarian
Meskipun memiliki nilai budaya yang tinggi, Gitar Tunggal Batanghari Sembilan menghadapi berbagai tantangan dalam menjaga keberlangsungannya. Modernisasi, perubahan pola hidup masyarakat, dan arus globalisasi merupakan beberapa faktor yang dapat mengancam kelestarian musik tradisional ini. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang serius dalam pelestarian dan promosi Gitar Tunggal Batanghari Sembilan, baik melalui pengembangan industri musik lokal maupun pendidikan budaya di sekolah-sekolah.
Kesimpulan
Gitar Tunggal Batanghari Sembilan Sumatera Selatan bukan hanya sekadar instrumen musik, tetapi juga simbol dari kekayaan budaya dan kehidupan masyarakat di daerah Batanghari Sembilan. Dengan memainkan peran penting dalam memperkuat identitas budaya dan merawat akar tradisi, gitar tunggal ini menjadi bagian tak terpisahkan dari keberagaman musikal Indonesia. Dengan upaya pelestarian yang berkelanjutan, diharapkan Gitar Tunggal Batanghari Sembilan akan terus mengalun menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kekayaan musik Nusantara.
9 Tembang Kenangan Irama Gitar Tunggal Batanghari Sembilan Sumatera Selatan Daerah Musi Rawas 1978